IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Islam dibawa ke Malaysia diyakini pada sekitar abad 13-14 oleh para pedagang Muslim Arab dan India. 'Batu Bersurat Terengganu', sebuah batu dengan tulisan kuno yang ditemukan di negara bagian Terengganu, berasal dari sekitar tahun 1303 dan dianggap sebagai bukti awal penyebaran Islam di negara tersebut.
Meski secara konstitusional sekuler, Islam diakui sebagai 'agama Federasi' Malaysia dan tertanam kuat dalam kehidupan dan budaya Melayu. Ibukotanya, Kuala Lumpur, adalah rumah bagi museum seni Islam terbesar di Asia Tenggara, di mana Islam saat ini adalah agama yang paling banyak dianut.
Kemudian, Museum Seni Islam Malaysia secara resmi dibuka pada 1998 dengan menampung lebih dari 10 ribu artefak dari seluruh dunia Islam. Bagian luar bangunan, yang terletak di dekat Masjid Nasional Malaysia, menawarkan desain abad ke-21 yang bersih dengan detail Islam tradisional, di antaranya berupa lima kubah ubin berwarna pirus dan pintu masuk khas Persia, namun lebih sederhana dan kontemporer.
Pengunjung akan disambut dengan sebuah ayat Alquran yang tertulis di ubin mosaik yang membingkai pintu masuk. Saat memasuki foyer utama, terdapat langit-langit kubah yang mengesankan, lantai marmer, dan interior putih bersih. Yang dipamerkan adalah 12 pameran permanen yang tersebar di dua tingkat, dengan galeri terbuka yang luas yang dikhususkan untuk Senjata dan Baju Besi, Tekstil, Keramik, Perhiasan, Koin, Manuskrip, dan Alquran.