Sebelum berangkat, ayahandanya berpesan agar selama belajar di pesantren dirinya tidak mengandalkan orang tua, melainkan Allah SWT. Nasihat ini begitu membekas dalam ingatan pemuda tersebut.
Setelah belajar di Pesantren Peterongan, akhirnya M Hasyim kembali ke Paiton. Waktu itu, ia membantu ayahnya dalam mengurus pesantren dan mendidik para santri Nurul Jadid.
Akhirnya, ia dapat meneruskan pendidikan tinggi di Akademi Dakwah dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (ADIPNU). Lulus dari sana, ia berhasil meraih gelar sarjana.
Advertisement