IHRAM.CO.ID, LONDON -- Azaan Aziz-Sheikh, tentara Muslim di Bulford, Inggris, dipukul wajahnya setelah meminta seorang rekan di Kavaleri untuk berhenti mengejek agamanya. Rekan yang dimaksud ialah Maxwell Nicholls, yang diduga melakukan pelecehan rasial terhadap Aziz di sebuah pub Wetherspoon pada malam malam saat itu ia sedang mabuk.
Nicholls mengatakan kepada Aziz bahwa Islam adalah 'penipuan'. Nicholls bersama temannya, Declan Coutts, mengejek rekan mereka kembali di pangkalan Windsor sebelum meninju dan menendang wajahnya.
Pengadilan Militer Bulford telah mengungkapkan, keduanya juga mengintimidasi rekannya bernama Scott Alexander di Irlandia Utara. Mereka memanggilnya 'Gerry Adams' dan membuat cercaan tentang Irlandia dan 'bom mobil'.
Nicholls Inggris dan Coutts Skotlandia juga diduga berulang kali membasahi tempat tidur Alexander dengan air dan mencuri papan setrika dan sepatu botnya.
Pengadilan Militer Bulford juga menyampaikan, Nicholls minum lima gelas bir sebelum diduga melakukan pelecehan rasial terhadap Aziz-Sheikh pada 30 Oktober. Dia kemudian disebut memiliki delapan minuman lagi termasuk koktail dan tembakan, sebelum dia dan Coutts menyerang rekan mereka kembali di barak Combermere.
Aziz-Sheikh pun merinci bagaimana pelecehannya dimulai setelah insiden pengembalian uang di bar. "Ketika saya kembali ke tempat duduk saya, Tpr Nicholls berkata kepada saya, 'diam dan duduklah. Saya bilang 'simpan sendiri'," tuturnya.