Ahad 26 Sep 2021 17:09 WIB

Al-Battani, Si Jenius Trigonometri

Al-Battani lahir sekitar tahun 858 M di Battan, negara bagian Harran.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto:

Penemuan dan ilmu pengetahuan

Dilansir About Islam, Ahad (26/9), khususnya pada Abad Pertengahan, penemuan-penemuan asli Al-Battani dalam astronomi dan trigonometri memiliki konsekuensi besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dia memiliki pengaruh besar pada ilmuwan seperti Tyco Brahe, Kepler, Galileo dan Copernicus berhasil menghasilkan pengukuran yang lebih akurat dari gerakan matahari.

Edisi cetak Kitab al-Zij Al-Battani diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai De Motu Stellarum (On The Motion Of The Stars) oleh Plato dari Tivoli pada tahun 1116 dan muncul pada tahun 1537 dan pada tahun 1645. Terjemahan bahasa Spanyol dibuat di abad ke-13, baik itu dan terjemahan Latin Plato dari Tivoli telah bertahan.

Ketenaran terbesar Al-Battani datang dalam Matematika dengan penggunaan rasio trigonometri seperti yang digunakan saat ini. Dia adalah orang pertama yang mengganti penggunaan akord Yunani dengan sinus dengan pemahaman yang jelas tentang keunggulannya. Dia juga mengembangkan konsep kotangen.

 

Menurut tradisi, Al-Battani meninggal saat dalam perjalanan ke Baghdad untuk memprotes atas nama sekelompok orang dari Ar-Raqqa yang telah dikenai pajak secara tidak adil. Reputasi Al-Battani sebagai astronom terkemuka bahkan telah masuk ke dalam pengetahuan Star Trek. Menurut catatan Star Fleet, pos pertama Ensign Kathryn Janeway yang baru lulus adalah USS Al-Battani. n Meiliza Laveda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement