IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Rencana Turki membeli sistem rudal S-400 Rusia membuat Amerika Serikat (AS) geram.
“Kami terus menjelaskan kepada Turki bahwa setiap pembelian senjata Rusia baru yang signifikan akan berisiko memicu sanksi CAATSA (The 2017 Countering America's Adversaries through Sanctions Act) terpisah dari dan di samping yang diberlakukan pada Desember 2020,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS saat diwawancara kantor berita Yunani ERT, Ahad (26/9).
Dia memperingatkan Turki tak melanjutkan rencananya. “Kami mendesak Turki di setiap tingkat dan kesempatan untuk tidak mempertahankan sistem (rudal) S-400 dan menahan diri membeli peralatan militer tambahan Rusia,” ujarnya.
Washington pernah mengatakan, sistem rudal S-400 menimbulkan ancaman bagi jet tempur F-35 dan sistem pertahanan NATO yang lebih luas. Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan melanjutkan pembelian sistem rudal S-400 Rusia. Hal itu dia sampaikan meskipun ada penentangan dari AS.
“Tidak ada yang bisa ikut campur dalam hal sistem pertahanan seperti apa yang kami peroleh, dari negara mana, pada tingkat apa. Kami adalah satu-satunya yang membuat keputusan seperti itu,” kata Erdogan saat diwawancara CBS News perihal pembelian kedua sistem rudal S-400.