Sementara itu, Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek Tuhiat menjelaskan, proyek pertama yakni sistem pertiketan dan tarif integrasi dilakukan oleh PT JakLinko.
Tuhiat mengatakan JakLinko akan melakukan integrasi pertiketan dan tarif transportasi di Jabodetabek dalam tiga fase. "Saat ini JakLinko sudah menghasilkan kartu dan aplikasi yang diujicobakan secara terbatas pada Agustus 2021 di KRL, MRT, Transjakarta, dan LRT Jakarta," ungkap Tuhiat.
Tuhiat menjelaskan, pencanangan kartu dan aplikasi JakLinko menandakan selesainya fase pertama dari tiga fase kegiatan. Lalu pada fase kedua JakLinko akan menyelesaikan Mobility as a Service yang ditargetkan selesai pada Maret 2022.
Lalu fase terakhir kegiatan JakLinko yaitu menyelesaikan account ticketing yang seluruhnya selesai pada Agustus 2022. "Maka dengan nantinya selesai proyek ini mudah-mudahan konektivitas ticketing pembayaran di Jakarta sempurna," jelas Tuhiat.
Lalu proyek kedua yaitu pembangunan jembatan penyebrangan multiguna (JPM) dan revitalisasi Stasiun Sudirman. Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) menugaskan PT MRT dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk kemudian menugaskan kepada PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek membangun JPM yang menghubungkan stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dengan Stasiun Sudirman serta revitalisasinya.