IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Tidak semua orang di India bersemangat menyambut musim perayaan yang akan datang pada Oktober dan November. Afzal, misalnya, seorang penjual daging kambing di Greater Noida, pinggiran kota di negara bagian Uttar Pradesh yang bertetangga dengan ibu kota New Delhi, yang menganggap perayaan nanti akan membuat bisnisnya merugi elama hampir 10 hari.
"Bajrang Dal (kelompok sayap kanan Hindu) di daerah ini membagikan pamflet yang memerintahkan penutupan toko selama periode festival. Mereka menjadi sangat aktif sejak Yogi Adityanath (kepala menteri Uttar Pradesh dari Partai Bharatiya Janata (BJP) berkuasa," kata Afzal dilansir dari Al Jazeera, Rabu (29/9).
Afzal mengaku tidak punya tempat untuk mengadu. Polisi dan pejabat kotamadya pun berpihak pada kelompok seperti itu. Namun Afzal merasa beruntung karena meskipun dia menjadi sasaran, dia tidak menghadapi kekerasan fisik. Banyak orang lain yang tidak seberuntung itu.
Pada 23 September, dua pria Muslim di Mathura, sebuah kota kuil di Uttar Pradesh, dipukuli habis-habisan karena membawa daging. Awal bulan ini, pemerintah memutuskan untuk membuat sebagian besar kota bebas alkohol dan daging.
Sekitar sebulan yang lalu, di kota Indore, negara bagian Madhya Pradesh, yang juga diperintah oleh BJP, seorang penjual gelang Muslim, Tasleem Ali, dipukuli karena dia menjual barang dagangannya di "wilayah Hindu" yang diduga menggunakan nama Hindu.
Dalam waktu sekitar sepekan, di kota Ujjain di negara bagian yang sama, seorang pedagang barang bekas Muslim dipaksa untuk meneriakkan "Jai Shri Ram" (Kemenangan bagi Lord Ram), seruan perang yang digunakan oleh kelompok-kelompok supremasi Hindu. Insiden serupa juga dilaporkan di Uttar Pradesh pada bulan yang sama.