Kamis 30 Sep 2021 09:19 WIB

Masjid dan Pesantren Didorong Lakukan Inkubasi Bisnis

Indonesia memiliki potensi ekonomi umat yang sangat besar.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Jamaah beraktifitas usai melaksanakan sholat  di dalam Masjid (ilustrasi).
Foto:

Hanya saja, Riza mengakui dalam pengembangan sektor pangan masih memiliki banyak tantangan yang harus dibenahi. Di antaranya, rata-rata para pelaku pada sektor ini masih kecil-kecil dan perorangan.  Sehingga, kurang efektif dan efisien.  

"Ada juga tantangan menuju akses pasar yang akan terus kita perbaiki," tegasnya. Tantangan lain, lanjut dia, terkait persoalan akses ke pembiayaan. 

"Ke depan, akan ada bimbingan dan pelatihan yang akan mendekatkan UMKM pada akses pembiayaan dalam pengembangan usahanya," ujar Riza. Begitu juga dengan tantangan masih rendahnya tingkat produktivitas, teknologi, dan inovasi, yang membelit pelaku UMKM. 

Riza mengungkapkan, Kemenkop dan UKM memiliki prioritas utama dalam mengembangkan Korporatisasi Petani dan nelayan. "Upaya untuk memperkuat usaha-usaha di sektor pangan yang kecil-kecil agar bergabung dalam koperasi," jelas dia. 

Melalui koperasi, lanjutnya, akses terhadap pasar dan pembiayaan, serta inovasi produk, akan semakin baik lagi. "Tidak akan kalah dengan korporasi," katanya. 

Riza mengungkapkan, pihaknya sudah menerapkan program Korporatisasi Petani di Koperasi Pesantren Al Ittifaq (Ciwidey, Bandung). Di sana, koperasi melakukan agregasi dan bermitra dengan puluhan Ponpes lainnya, sehingga bisa masuk skala ekonomi dan menguasai lini usaha dari hulu hingga hilir. "Dari mulai produksi, pengolahan, hingga pemasaran," ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement