IHRAM.CO.ID, SIDOARJO -- Kawasan Industri Halal (KIH) Safe and Lock Sidoarjo diharapkan mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.
"Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. KIH ini akan menjadi support system dalam pengembangan produk maupun industri halal,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, di Sidoarjo, Kamis (30/9).
Khofifah meyakini, keberadaan KIH Safe and Lock Sidoarjo akan mampu berperan untuk memenuhi konsumsi produk halal secara global. Menurutnya yang terpenting adalah UKM-IKM di Jatim harus memproduksi produk halal yang berstandar internasional.
"Potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030. Saat ini produk halal bahkan telah menjadi gaya hidup global," ujarnya.
Khofifah menjelaskan, KIH Safe and Lock Sidoarjo menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid. Sampai saat ini, kata dia, telah terjual 22 unit dari target pembangunan 32 unit. Kemudian pada 2022 akan dibangun 38 unit.
"Ini juga akan bisa mengangkat sekaligus membuka pasar UMKM produk halal ke pasar internasional. Ini sejalan dengan kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim sebesar 57,25 persen," kata Khofifah.