Senin 04 Oct 2021 02:52 WIB

Sultan Orhan Bey dan Toleransi Iznik

Orhan Ghazi menjadikan Iznik sebagai pusat pemerintahan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Pasukan Ottoman pada abad ke-16.
Foto:

Toleransi Iznik

Sementara musuh sudah menyerah, Orhan Ghazi mengizinkan semua warga Bizantium yang ingin bermigrasi untuk mengambil barang-barang mereka. Terlepas dari pilihan itu, kebanyakan orang lebih suka tetap menjadi warga negara Utsmaniyah. Terlebih lagi, para wanita janda di kota itu meminta Orhan Ghazi agar mengizinkan mereka menikah dengan tentara dari pasukannya. 

Orhan Ghazi menjadikan Iznik sebagai pusat pemerintahan. Dia mengubah Gereja Hagia Sophia di Iznik menjadi sebuah masjid sesuai dengan hukum perang. Biara di dalam kompleks gereja diubah menjadi madrasah yang menjadi madrasah Ottoman pertama di Iznik. Cendekiawan terkenal Dawud al-Qaysari dan Tacuddin Kurdi diangkat sebagai ulama atau profesor agama dan Iznik menjadi kota Muslim Turki.

Jatuhnya Iznik yang menjadi tempat penting dalam sejarah Kekristenan, disambut dengan kemarahan di Eropa dan Konstantinopel. Setelah Iznik, kota lain seperti Gemlik dan Izmit juga ditaklukkan dan Utsmaniyah mencapai pantai Bosporus dalam waktu singkat.

Ketika penaklukan Utsmaniyah berlanjut menuju Bosporus, Kekaisaran Bizantium hampir sepenuhnya kehilangan tanahnya di timur. Pada 1341, perjanjian damai pertama ditandatangani antara Ottoman dan Bizantium.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement