Rabu 06 Oct 2021 08:29 WIB

Saudi Gunakan Bahasa Mandarin dalam Sistem Pendidikan

Beberapa universitas di Saudi mewajibkan mahasiswa untuk belajar bahasa lain

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Universitas di Arab Saudi
Foto: Saudi Press Agency
Universitas di Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, JEDDAH – Arab Saudi bergabung dengan komunitas global yang menggabungkan bahasa Mandarin dalam sistem pendidikan. Hal ini dilakukan karena seperlima dari populasi dunia berbicara bahasa Mandarin. Universitas Jeddah mewajibkan mahasiswa untuk belajar bahasa lain karena banyak perusahaan yang lebih suka mempekerjakan karyawan yang berbicara lebih dari satu bahasa.

Saudi dan China telah menjalin hubungan stabil sejak tahun 1990. Pada Februari 2019, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman melakukan kunjungan bersejarah ke China dan diterima oleh Presiden China Xi Jinping.

Memasukan bahasa Mandarin ke universitas dan sekolah Saudi akan membangun ikatan dan berkontribusi pada tujuan pendidikan untuk Visi Saudi 2030. Universitas Saudi lainnya, seperti Universitas King Abdul Aziz juga telah memperkenalkan program bahasa Mandarin untuk siswa mereka.

Dekan Institut Bahasa Universitas Jeddah Ibrahim Saadi mengatakan sekolahnya mulai mengajarkan bahasa Mandarin setelah putra mahkota mengeluarkan arahan untuk memasukan itu dalam program pendidikan Saudi. “Sejak keputusan itu dibuat, Universitas Jeddah mulai menjalankan langkah prosedural untuk mengimplementasikan rencana pengenalan bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua di universitas bersama dengan bahasa Inggris,” kata Saadi.

Saadi menyebut semua siswa yang ingin menuntut ilmu di universitas harus mengambil kursus tentang prinsip keterampilan bahasa Mandarin karena itu menjadi program wajib.

Dilansir Arab News, Rabu (6/10), Universitas Jeddah menandatangani perjanjian dengan Universitas Normal Shandong yang berbasis di Jinan karena universitas tersebut menyediakan pelajaran rekaman video kepada universitas Saudi. Di Jeddah, tim dari Pusat E-Learning dan Pendidikan Jarak Jauh mereproduksi dan mengedit kelas sambil menambahkan komentar bahasa Arab dan Inggris untuk membantu siswa memahami konten.

Selain itu, pihak universitas juga menarik instruktur lokal yang berbicara bahasa Mandarin untuk bergabung dengan program baru. Instruktur Bahasa Inggris dan Mandarin Universitas Jeddah Douglas Steedman mengatakan pengajaran bahasa Mandarin di semester pertama sangat menginspirasi.

“Saya mencoba membawa energi dan antusiasme dalam mata kuliah ini. Saya berusaha membuat siswa nyaman dan penasaran dengan bahasa Mandarin sehingga mereka senang mempelajarinya,” ujar dia.

Duta Besar China untuk Arab Saudi Chen Weiqing ikut menanggapi program pendidikan baru ini. “Dengan mempopulerkan bahasa Mandarin secara bertahap dalam pendidikan Saudi, itu akan lebih mempromosikan saling pengertian dan memperdalam persahabatan antara kedua bangsa,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement