Rabu 06 Oct 2021 14:30 WIB

Warga Palestina Minta Kesepakatan AS dan UNRWA Dibatalkan

Warga Palestina di Jalur Gaza menggelar aksi protes di UNRWA.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Matthias Schmale, direktur UNRWA di Gaza, berbicara dalam jumpa pers di depan kantor pusat UNRWA di Kota Gaza, Rabu, 19 Mei 2021.
Foto:

Menurut Khalaf, perjanjian itu juga mengharuskan UNRWA untuk memberikan laporan berkala kepada Departemen Luar Negeri AS tentang pekerjaannya, serta untuk menanggapi semua pertanyaannya.

"Beberapa istilah yang termasuk dalam perjanjian tersebut dikenakan pada visi AS, seperti memerangi terorisme, anti-Semitisme, dan hak-hak perempuan dan lain-lain," katanya.

Khalaf juga mengatakan kontribusi AS untuk UNRWA bersifat sukarela dan harus tanpa syarat sesuai dengan prinsip-prinsip mandat UNRWA. Komite Pengungsi Gabungan meminta Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini untuk mencabut kesepakatan itu dalam sebuah surat resmi, tetapi belum mendapat tanggapan.

Demonstrasi menentang kesepakatan itu akan berlanjut sampai dibatalkan. "Kami menyerukan Otoritas Palestina dan negara tuan rumah UNRWA untuk bergerak membatalkan perjanjian ini, dan tidak menerima pendanaan bersyarat dengan mengorbankan hak-hak pengungsi Palestina," kata Khalaf. Dwina Agustin

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement