"Secara umum, ketika menyangkut diskriminasi agama, kita kurang menyadarinya sebagai faktor dan sebagai dinamis," kata profesor sejarah kampus, Ethan Katz.
"Tentu saja dalam kasus Muslim, Muslim mengalami rasialisme seperti yang kami katakan di Amerika, ini bukan hanya intoleransi agama tetapi seringkali sangat erat kaitannya dengan persepsi tentang Islam sebagai sebuah keyakinan," lanjutnya.
Studi ini juga menyoroti bahwa wanita Muslim di AS mungkin menghadapi diskriminasi agama daripada pria. Sebesar 76,7 persen wanita menjawab bahwa mereka telah mengalami Islamofobia, dibandingkan dengan 58,6 persen pria.
Katz mengaitkan persentase yang lebih tinggi dari wanita Muslim yang menghadapi Islamofobia dengan tiga alasan. Di antaranya, pengawasan yang ketat terhadap wanita yang memilih untuk mengenakan pakaian tradisional Islam, kesalahpahaman tentang hubungan antara Islam dan gender, dan meningkatnya kesadaran wanita terhadap isu-isu bias dibandingkan dengan pria.