Kamis 07 Oct 2021 16:25 WIB

Swedia Hentikan Sementara Penggunaan Vaksin Moderna

Marak kasus efek samping Moderna di Swedia

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Marak kasus efek samping Moderna di Swedia.Moderna
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Marak kasus efek samping Moderna di Swedia.Moderna

IHRAM.CO.ID, STOCKHOLM—Swedia menghentikan sementara penggunakan vaksin Covid-19 Moderna bagi dewasa muda, remaja dan anak-anak, lahir 1991 ke atas, karena laporan efek samping yang terjadi. 

Para pejabat mengatakan, data badan kesehatan negara menunjukkan peningkatan miokarditis dan perikarditis di kalangan remaja dan dewasa muda yang telah divaksinasi. 

Baca Juga

“Hubungannya sangat jelas ketika menyangkut vaksin Spikevax Moderna, terutama setelah dosis kedua,” kata Badan Kesehatan Swedia dalam pernyataannya, menambahkan bahwa resiko terjangkit kedua penyakit tersebut sangat kecil.  

Badan kesehatan kini merekomendasikan vaksin Comirnaty dari Pfizer/Biontech sebagai gantinya. Sejauh ini, ada sekitar 81 ribu orang yang lahir pada 1991 ke atas yang telah menerima vaksin Moderna sebagai dosis pertama, dan dipastikan tidak akan menerima vaksin yang sama untuk dosis kedua.  

 

Awal pekan ini, Badan Kesehatan Swedia mengatakan bahwa anak-anak dan remaja berusia 12-15 tahun hanya akan mendapatkan vaksin Pfizer/Biontech. European Medicines Agency telah menyetujui penggunaan Comirnaty pada bulan Mei, sementara Spikevax disetujui untuk anak-anak di atas 12 tahun pada bulan Juli. 

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), miokarditis adalah peradangan pada otot jantung, sementara perikarditis adalah peradangan pada lapisan luar jantung. Dalam kedua kasus, sistem kekebalan tubuh menyebabkan peradangan sebagai respons terhadap infeksi atau pemicu lainnya. 

Badan kesehatan juga menyampaikan bahwa gejala jantung biasanya hilang dengan sendirinya, tetapi tetap harus diperiksa oleh dokter. Kepala Ahli Epidemiologi Swedia Anders Tegnell, mengatakan mereka mengikuti situasi dengan cermat dan bertindak cepat untuk memastikan bahwa vaksinasi terhadap Covid-19 selalu seaman mungkin dan pada saat yang sama memberikan perlindungan yang efektif" terhadap penyakit tersebut, dilansir di Associated Press.

Terjadinya peradangan jantung ini terlihat dari data yang dikumpulkan di negara bagian Nordik. Dalam data itu, disampaikan bahwa ada kecurigaan peningkatan risiko radang jantung pada masyarakat muda, terutama pria, yang divaksin Moderna. Meskipun begitu, jumlah kasus radang jantung masih sangat rendah.  

Studi ini dilakukan oleh Statens Serum Institute Denmark, Medical Products Agency di Swedia, National Institute of Public Health di Norwegia, dan Institute for Health and Welfare (THL) di Finlandia. Kabarnya, hasil akhir penelitian akan diumumkan dalam waktu satu bulan.

Sumber: standard

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement