Rabu 13 Oct 2021 00:40 WIB

35 Pesantren di Wilayah Perbatasan Negara Peroleh Bantuan

Ada sekitar 520 pesantren yang berdiri di daerah perbatasan negara.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto:

Irsalullah bersyukur pesantrennya bisa memperoleh bantuan pendanaan. Dia mengatakan, ada tantangan tersendiri bagi pesantren yang ada di daerah perbatasan negara. Selain tantangan teritorial, daerah tempat berada pesantrennya cukup terisolir dan harus menyeberangi laut untuk bisa tiba di sana.

"Kalau kapal lautnya rusak, ya sudah kita tertahan (di pulau). Ini tantangannya. Karena nggak ada jembatan dan dibatasi laut, jadi harus menunggu jadwal perjalanan kapal. Perjalanan dari Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan Sabang butuh waktu waktu 2 jam dengan kapal feri," tuturnya.

Apalagi, lanjut Irsalullah, selama pandemi Covid-19 banyak wali santri yang keadaan ekonominya terdampak terutama yang menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung kehidupan mereka. Sebab, objek-objek wisata ditutup imbas dari kebijakan pembatasan kegiatan yang mengundang kerumunan. Walhasil, kondisi demikian juga berdampak pada operasional pesantren.

"Saat pandemi, pengunjung nggak bisa masuk Sabang. Sirkulasi keuangan jadi tersendat, begitu juga wali santri yang sebagian besar adalah pelaku wisata. Ada yang pemilik hotel, penginapan, jasa kapal boat, snorkeling, dan sebagainya," jelasnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement