IHRAM.CO.ID, BANJARMASIN— Sebanyak 5 ribu warga Kalimantan Selatan terdaftar sebagai calon jamaah umroh melalui beberapa biro perjalanan umroh yang ada di provinsi ini.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan, Muhammad Tambrin, mengatakan rencana pemberangkatan umroh sebagaimana disampaikan kementerian terkait, pihaknya telah melakukan rapat bersama Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kalsel HM Muslim.
Pada rapat yang juga dihadiri dinas kesehatan dan Kepala Kantor Kementerian Agama seluruh Kalimantan Selatan tersebut, pihaknya membahas berbagai langkah yang harus dipersiapkan bila pelaksanaan ibadah umroh benar-benar dibuka pihak Arab Saudi.
Beberapa hal yang disampaikan dan harus disiapkan oleh masyarakat calon jemaah umroh antara lain pelaksanaan vaksinasi.
"Kalau memang perjalanan umroh dibuka, maka pemerintah akan memperjuangkan warga yang telah melaksanakan vaksinasi dua kali," katanya di Banjarmasin Kamis (14/10).
Sehingga warga atau calon jamaah umroh yang telah divaksinasi lengkap, surat vaksin harus disimpan dengan baik dan telah terdaftar secara daring.
Bagi yang belum, sebaiknya segera melakukan vaksinasi, sehingga bila kuota pemberangkatan umroh dibuka, maka akan lebih mudah untuk mengurus kelengkapan persyaratan.
Thambrin juga meminta agar warga tetap bersabar menunggu perkembangan yang akan disampaikan pemerintah, dan mengikuti tahapan-tahapan sebagaimana yang ditetapkan.
Selain melakukan rapat dengan beberapa pihak terkait, kata Thambrin, dia juga telah melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Disampaikan, saat ini pihak Kementerian Agama sedang melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan, terkait rencana pemberangkatan dan ketentuan yang harus dilakukan.
"Koordinasi tersebut, termasuk masalah vaksin yang diterima pihak Arab Saudi. Tetapi Kemenag sedang berjuang agar vaksinasiyang sedang dilakukan di Indonesia bisa diterima sebagai syarat pemberangkatan calon jemaah umroh," katanya.
Selain itu, Kemenag juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Luar negeri, terkait bandara mana saja yang bisa untuk pemberangkatan jamaah.