IHRAM.CO.ID, LONDON -- Sebuah platform urun dana (crowdfunding) diluncurkan di Inggris minggu lalu. Mayden Capital, nama platform ini, dibuat dengan tujuan membantu perusahaan rintisan (early-stage) dalam tahap awal pertumbuhannya.
Mereka disebut dapat memberikan bantuan biaya mulai dari 100 ribu hingga 10 juta dolar AS, atau setara Rp 1,4 miliar hingga Rp 140 miliar. Platform tersebut juga terbuka untuk perusahaan secara global dari semua sektor etik. Meski demikian, Maydan mengharapkan sebagian besar kesepakatan awal bantuan urun dana ini berasal dari industri teknologi.
“Saluran kami saat ini sudah mencakup bisnis di Inggris, Eropa, Afrika, Timur Tengah, Asia dan Amerika Utara. Ini adalah aktivitas yang diatur, dan kami sedang menyelesaikan persetujuan dengan Otoritas Perilaku Keuangan (FCA). Kami berharap memiliki penawaran langsung di platform kami pada Desember 2021,” kata CEO Maydan, Safdar Alam, dikutip di Salaam Gateway, Ahad (17/10).
Maydan disebut sedang mengajukan diri menjadi perwakilan yang ditunjuk oleh penasihat-robot Islam yang berbasis di AS, Wahed Invest, yang disahkan dan diatur oleh FCA. Persetujuan FCA sedang tertunda dan Maydan mengharapkan aplikasi akan selesai pada November atau Desember 2021.
Melalui platform ini, perusahaan investee disebut dapat berkomunikasi dan mempromosikan penawaran mereka ke jaringan investor Maydan yang beragam. Tipikal investor mereka disebut merupakan individu dengan kekayaan bersih tinggi, perusahaan keluarga, maupun investor mandiri. Mereka merupakan investor yang mencari peluang investasi yang etis.
“Kami tidak memperkirakan balik modal, memang modal penuh berisiko dalam investasi semacam itu. Potensi pengembalian investasi ekuitas tahap awal sudah dipahami dengan baik oleh investor,” lanjutnya.
Pada tahap awal, ukuran investasi minimum akan berada di angka 5.000 hingga 10 ribu dolar AS. Namun, mereka juga merasa penting menawarkan solusi kepada investor ritel lain di jaringannya, sehingga mereka dapat mengurangi jumlah investasi minimum pada waktunya, menjadi 100 dolar AS.
Meskipun beroperasi di belakang sekitar 2,24 triliun dolar AS pasar keuangan Islam, start-up dan fintech Islam disebut berjuang untuk menerima pembiayaan dari investor dan dana Islam tradisional.
“Kami melihat kesenjangan yang signifikan di pasar etis dan Muslim, dimana pengusaha sulit menemukan investor berkualitas yang tidak menuntut struktur preferensi, atau struktur alternatif berbasis utang,” kata Alam.
Ia mengatakan Mayden akan fokus pada investasi ekuitas ke perusahaan investee. Pembiayaan modal kerja untuk UKM adalah kelas aset yang kurang dimanfaatkan dan mereka bertujuan pindah ke sektor ini pada 2022
Selain berinvestasi ke perusahaan, Maydan juga akan bekerja sama dengan perusahaan yang menjanjikan, tetapi belum siap untuk investasi segera. Mereka akan membimbing dan mengajarkan bagaimana perusahaan ini bisa memposisikan diri untuk investasi di masa depan.
Maydan juga disebut akan bergabung dengan pasar yang berkembang dari penyedia pembiayaan UKM Syariah dan platform urun dana lainnya, yang juga berusaha untuk mendukung start-up dan UKM. Beberapa pemain paling terkenal di Inggris adalah Qardus dan Izdihar.