REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mendorong penambahan pembimbing haji perempuan. Hal ini didasari karena jumlah jamaah haji perempuan lebih banyak daripada jamaah laki-laki.
Dari data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) pada musim haji tahun 1440H/2019M, jumlah jamaah haji perempuan sebanyak 119.263 jamaah atau 55,37 persen. Sementara, jumlah jamaah laki-laki sebanyak 96,114 jamaah.
"Kita akan dorong pembimbing haji dari kalangan perempuan," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (20/10).
Tak hanya itu, ia juga meminta agar edukasi manasik dimasa pandemi terus dilakukan pembimbing haji. Ini dilakukan sebagai langkah agar pembimbing manasik haji dapat meningkatkan profesionalitasnya.
"Perlu ada edukasi bimbingan manasik di masa pandemi agar pembimbing haji dapat meningkatkan profesionalitasnya," ujarnya.
Kemenag diketahui menggelar sosialisasi pembinaan Haji Di Masa Pandemi, yang berlangsung di Yogyakarta. Selasa (19/10).
Pada kesempatan yang sama, Ditjen PHU juga meluncurkan buku "Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Pada Masa Pandemi" yang akan menjadi rujukan bagi pembimbing dan jamaah haji dan umrah.