Kamis 21 Oct 2021 08:00 WIB

Laporan: Permusuhan terhadap Muslim Sri Lanka Meningkat

Permusuhan terhadap Muslim di Sri Lanka mengalami peningkatan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Sri Langka

Pada 13 Mei di tahun yang sama, serangan massa terjadi dan menargetkan Muslim di beberapa kota di Provinsi Barat Laut selama bulan suci Ramadhan. Tak hanya itu, masjid di seluruh negeri juga diserang dengan serentetan posting pidato kebencian anti-Islam membanjiri media sosial.

Permusuhan dimulai pada 2013, ketika kelompok nasionalis Sinhala-Buddha berhasil melakukan lobi untuk kampanye anti-halal. Hal ini memaksa pemerintah menghentikan sertifikasi halal makanan, yang memungkinkan umat Islam mengkonsumsi makanan sesuai dengan Alquran dan adat istiadat Islam.

Kampanye ini lantas menjadi pemicu serangkaian serangan terhadap masjid dan bisnis Muslim. Impunitas bagi penyerang membenarkan kekerasan dan mendorong lebih banyak lagi pihak lain untuk mengulangi kejahatan serupa.

Tahun berikutnya, kerusuhan anti-Muslim meletus di kota pesisir selatan Aluthgama, menyusul unjuk rasa oleh kelompok nasionalis Buddha Sinhala. Pihak berwenang gagal memberikan keadilan kepada para korban dan para pelaku menikmati impunitas.

Pada 2017, kekerasan massa terhadap Muslim berkobar di kota pesisir selatan Ginthota, sementara kekerasan serupa meletus di kota Digana dan Ampara di provinsi tengah dan timur pada 2018. Para korban dan saksi menuduh penegak hukum tidak bertindak dengan benar untuk mencegah kekerasan.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement