Jumat 22 Oct 2021 02:14 WIB

Malaysia Diminta Buat Kebijakan Minuman Beralkohol

Umat Islam harus peka soal kebijakan minuman beralkohol.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Memilih Minuman Beralkohol minum bir anggur alkohol (ilustrasi)
Foto:

Kelima, penegakan hukum di tingkat pemerintah daerah hingga federal perlu diperketat dan ditingkatkan untuk mengelola "efek negatif" alkohol. Jika kelima pedoman ini diikuti, maka MP Parit Buntar mengatakan tidak akan ada masalah dengan Timah, karena sejak awal sudah ditolak. Mujahid menilai, promosi Timah sebagai produk Malaysia berdampak buruk bagi citra Islam sebagai agama resmi negara. 

Sebelumnya, perusahaan yang memproduksi Timah menjelaskan bahwa nama yang dimaksud adalah timah yang banyak ditambang di kolonial Malaya dan orang yang tertera pada label tersebut adalah Kapten Speedy, seorang perwira kolonial Inggris yang dikenal karena perannya dalam mengakhiri Perang Larut di Perak.

Pihak-pihak tertentu telah mengklaim bahwa nama Timah dapat ditafsirkan sebagai merujuk pada Fatimah, putri Nabi Muhammad, dan dianggap oleh umat Islam sebagai penghinaan. Ada juga yang mengklaim bahwa tutup kepala yang dikenakan Speedy terlihat seperti kopiah muslim.

 

Direktur eksekutif Kamar Dagang dan Industri Internasional Malaysia Shaun Cheah mengatakan Putrajaya tidak perlu campur tangan dalam cara orang menjalankan bisnis mereka kecuali terbukti bahwa mereka bermaksud menipu pelanggan. "Jika pemerintah terus mengelola bisnis mikro dan bereaksi terhadap keluhan paling konyol, maka itu tidak membantu bisnis," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement