IHRAM.CO.ID, BANDUNG-- Sekjen Pusat Koperasi Pondok Pesantren (Puskopontren) Jabar, Yoga Udayana, mengungkap dibutuhkan instrumen khusus dengan memanfaatkan teknologi digital saat ini guna menggarap potensi ekonomi pesantren. Saat ini, Puskopontren Jabar tengah mengembangkan alat tukar digital khusus santri.
"Kami menargetkan satu juta santri yang akan menjadi pengguna alat tukar digital tersebut di tahun pertama. Dengan demikian, pesantren-pesantren di Jawa Barat memiliki kemandirian ekonomi," ujar Yoga, disela-sela Rapat Anggota Tahunan (RAT) Puskopontren Jawa Barat tahun 2020 Balai Pelatihan Tenaga Koperasi dan UMKM Provinsi Jabar, Rabu petang (27/10).
Yoga menjelaskan, pihaknya melihat bahwa di lingkungan santri atau pesantren ada potensi atau instrumen ekonomi, tapi tidak ada yang menggarap secara keseluruhan. "Maka ini perlu dibangun sesuai dengan kondisi saat ini, yakni digitalisasi," katanya
Menurut Yoga, potensi ekonomi yang berada disekitar lingkungan pondok pesantren perlu dioptimalkan, dalam rangka menyejahterakan santri maupun masyarakat pondok pesantren sendiri.
Yoga mencontohkan untuk kebutuhan beras saja, dalam satu bulannya mencapai 13 ton untuk ribuan pondok pesantren di Jawa Barat. Namun pemenuhan kebutuhan itu dipenuhi sendiri oleh masing-masing pesantren.
"Jadi akan dilakukan terlebih dahulu konsolidasi produk dengan sistem manajemen ekonomi digital. Karena kita melihat sekarang sudah tidak usah belanja ke warung, tinggal pesan dimarketplace, itu akan coba kita terapkan di lingkungan pesantren," paparnya.