Saat ini, kata Yoga, pihaknya sedang mempersiapkan data base awal untuk merealisasikan rencana mandiri ekonomi tersebut. Berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini ada 1 juta santri di Jawa Barat.
"Kita seleksi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) pelopor dulu, kira-kira sekitar seribu santri dari 53 Kopontren di Jawa Barat. Nanti setelah data base selesai, selanjutnya akan dilakukan pembinaan santri IT untuk dijadikan sebagai operatornya," katanya.
Selanjutnya, kata dia, ia akan ke Bank Indonesia (BI), OJK, karena harus ada izin dan pengawasan dari mereka. "Insfrastrukturnya juga disiapkan, kita ada ahli-ahli IT. Lalu dari sini nanti berkembang ke Santri mart dan lain sebagainya. Sehingga akan terjadi perputaran, dari santri, oleh santri dan untuk santri, manfaatnya untuk semua," katanya.
Sementara menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, berdasarkan data dari Kementrian Agama (Kemenag) ada sekitar delapan ribu pondok pesantren di Jawa Barat, dengan santri yang hampir mencapai 5 juta orang.
Uu menilai, banyaknya pondok pesantren dan santrinya tersebut, menjadi peluang untuk menggerakan ekonomi pesantren secara mandiri.
"Dari pada peluang itu diambil orang lain, lebih baik dimaksimalkan oleh koperasi pesantren. Pesantren harus mandiri dalam hal ekonomi," katanya. N Arie Lukihardianti