IHRAM.CO.ID,AGARTALA --- Organisasi Islam terbesar di India, Jamiat Ulama Hind berencana akan memperbaiki masjid-masjid di negara bagian Tripura yang menjadi sasaran perusuh beberapa waktu lalu. Seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (1/11) sebuah tim pencari fakta dari kelompok yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal, Jamiat Ulama Hind Moulana Hakimuddin Qasmi mengunjungi sejumlah lokasi di Tripura untuk menyelidiki kerusuhan komunal yang terjadi.
Awal pekan ini, Asosiasi untuk Perlindungan Hak Sipil mengatakan setidaknya ada 27 insiden yang dikonfirmasi dilakukan gerombolan sayap kanan yang menyerang masjid, rumah, dan individu di wilayah Muslim di negara bagian tersebut. Kelompok hak asasi mengatakan hampir semua serangan dilakukan oleh berbagai kelompok sayap kanan, termasuk sayap kanan Vishva Hindu Parishad, yang seolah-olah berkumpul untuk memprotes kekerasan anti-Hindu di Bangladesh.
"Perlu dicatat bahwa di SepahiJala (kabupaten), sebuah tempat yang berjarak hanya 30 kilometer (19 mil) dari ibukota Agartala, para perusuh mengobrak-abrik masjid dan menghalangi umat Islam selama beberapa hari terakhir untuk sholat di sana," kata Jamiat Ulama Hind dalam pernyataannya.
Para delegasi Jamiat Ulama Hind mengunjungi daerah-daerah yang dilanda kerusuhan dan masjid-masjid yang menjadi sasaran kerusuhan. Jamiat Ulama Hind juga meminta izin dari polisi untuk mengunjungi bagian-bagian yang paling terkena dampak di wilayah tersebut.
"Jamiat telah memutuskan untuk memperbaiki masjid-masjid yang terkena dampak dan merehabilitasi rumah-rumah yang digeledah," kata Ormas Muslim itu.
Sementara itu terkait situasi di distrik SepahiJala, kepala polisi distrik Krishnendu Chakravertty mengatakan bahwa di seluruh distrik ada dua insiden perusakan masjid oleh pelaku tak dikenal yang dilaporkan pada minggu lalu.
"Dua upaya yang gagal dilakukan di dua masjid situasinya terkendali sekarang dan sholat diadakan secara normal pada Jumat," kata Chakravertty
Dalam pernyataan pada Sabtu, Presiden Maulana Mahmood Madani Jamiat mencatat bahwa tidak ada tindakan yang diambil oleh pemerintah terhadap mereka yang melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad. Sementara banyak kelompok mengatakan bahwa masjid telah diserang.
Kepolisian wilayah itu mengatakan Sabtu bahwa situasinya sekarang terkendali.
"Ini benar-benar terkendali dan semuanya normal di lapangan," kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi (Jangkauan Utara) Lalhminga Darlong.
Dia mengatakan insiden itu kecil dan kasusnya telah dibesar-besarkan. Pengadilan tinggi negara bagian pada Jumat juga meminta laporan dari pemerintah negara bagian pada 10 November tentang insiden komunal yang dilaporkan di negara bagian.