IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, tepat tahun 15 Hijriah, terjadi perbedaan bacaan Alquran di kalangan umat Islam karena beragamnya lembaran mushaf yang beredar. Kekhawatiran berupa perpecahan di antara kaum muslimin pun dirasakan langsung oleh sang Khalifah, maka dia berkhutbah:
"Kalian yang berada di dekatku saja ikhtilaf (berbeda pendapat) tentang Alquran, membacanya dengan lahn, jadi wajar jika orang-orang yang jauh dariku di kota-kota lain lebih parah perbedaan dan kesalahan dalam membacanya. Berkumpullah, wahai Sahabat-Sahabat Muhammad, tulislah untuk manusia al-imam (acuan dalam mushaf mereka)." (Jam'ul Qur-anul Karim fi ahdil Khulafa-ir Rasyidin)
Pada zaman Utsman bin Affan tersebarlah mushaf-mushaf lain di kalangan umat Islam, seperti mushaf Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu dan mushaf Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu Anhu. Perbedaan ini sesuai dengan tujuh huruf (dialek) yang Alquran memang diturunkan demikian.
Dan ketika Hudzaifah pulang dari Armenia dan Adzarbaijan, maka sang Khalifah diberi usulan olehnya agar mengumpulkan seluruh mushaf demi menyatukan kaum muslimin. (Jami'ul Quranul Karim)