Selasa 02 Nov 2021 00:18 WIB

Pakistan dan Politisasi Olahraga Kriket

Olahraga kriket di Pakistan telah menjadi segalanya tentang politik dan agama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Atlet Kriket (ilustrasi)
Foto:

Pakistan saat ini menghadapi salah satu krisis ekonomi terburuk dalam sejarahnya. PM Pakistan Imran Khan telah dikritik keras karena meningkatnya inflasi dan nilai mata uang yang terdepresiasi. Namun, kriket memberikan pemerintahnya kesempatan untuk mempersatukan negara. Alhasil, Khan jelas diuntungkan dengan masuknya nasionalisme dan kriket, tapi popularitasnya menurun. Itu tidak bisa menyelamatkannya lama-lama.

Khan, yang memasuki dunia politik setelah pensiun dari kriket profesional pada tahun 1992, telah dianggap oleh para ahli sebagai salah satu penerima manfaat terbesar dari depolitisasi yang meluas di Pakistan. Sebelum muncul sebagai pemain politik penting di negara itu, Khan dipuji sebagai mesias yang memenangkan Piala Dunia pertamanya untuk negara itu.

Pendukung Khan percaya, jika dia bisa secara ajaib memberikan trofi olahraga paling bergengsi ke Pakistan, maka dia juga bisa memperbaiki banyak sekali masalah di negara itu.

"Saya pikir Imran Khan bisa membersihkan negara dari korupsi. Dia bisa membuat Pakistan kuat, seperti yang dia lakukan dengan tim kriketnya yang memenangkan Piala Dunia. Tapi dia membutuhkan tim yang lebih baik dalam pemerintahan," kata Nazar, seorang bankir di Lahore.

Analis mengatakan bahwa kriket bertanggung jawab untuk mendepolitisasi orang Pakistan, yang percaya pada solusi sederhana untuk masalah kompleks. Analis Paracha bahkan sepakat, "Kriket di India dan Pakistan telah menjadi alat politik. Tidak menjadi sekadar olahraga."

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement