Selasa 02 Nov 2021 00:18 WIB

Pakistan dan Politisasi Olahraga Kriket

Olahraga kriket di Pakistan telah menjadi segalanya tentang politik dan agama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Atlet Kriket (ilustrasi)
Foto:

Di masa lalu, persaingan kriket India-Pakistan diselingi dengan sentimen nasionalistik, dan baru-baru ini, agama juga mulai memainkan peran besar. Banyak orang Pakistan percaya bahwa pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengekang hak-hak Muslim India.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah berulang kali menjuluki pemerintah Modi sebagai rezim fasis, menuduhnya melancarkan kekerasan terhadap Muslim, tidak hanya di Kashmir yang dikelola India, tetapi juga di bagian lain negara itu.

Para ahli sosiologi menilai, pernyataan kemenangan Islam yang disampaikan Mendagri Pakistan harus dilihat dari sudut pandang yang sama, karena, itu menyiratkan bahwa Pakistan membalas kekejaman India terhadap Muslim. "Itu adalah komentar yang sembrono," kata Nadeem Farooq Paracha, seorang kritikus sosial dan jurnalis terkenal Pakistan, dilansir dari laman Deutsche-Welle.

"Banyak politisi Pakistan cenderung membawa Islam ke dalam segala hal. Mereka yang berkuasa, yang gagal melakukan apa yang mereka pilih, melakukannya lebih sering. Islam adalah pilihan terakhir mereka," tambahnya.

Sampai tahun 1990-an, sebagian besar pemain kriket Pakistan menjauhkan keyakinan mereka dari profesi mereka. Banyak dari mereka yang dicukur bersih, dan beberapa, seperti Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, yang memenangkan Piala Dunia kriket pada tahun 1992, berpendidikan Inggris.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement