Dia berharap program ini akan mendorong kedua negara untuk saling belajar dan mempromosikan pemahaman Islam yang moderat. “Para imam dari Indonesia dapat mempelajari bagaimana Islam dijalankan di UEA dengan penuh toleransi dan [bagaimana] berkontribusi pada terciptanya perdamaian di masyarakat, tanpa menimbulkan gesekan apapun,” kata Bagis.
"Ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka dapat menerapkan dan mempromosikan hal yang sama."
Serangkaian wawancara untuk imam baru berlangsung pada bulan Oktober di Jakarta, dengan juri dari perwakilan dari Awqaf bekerja sama dengan Kementerian Agama Indonesia. Dari 89 calon imam, 23 dipilih, dan saat ini sedang diproses oleh otoritas UEA sebelum keberangkatan, mereka diharapkan tiba di emirat Desember mendatang.
UEA dan Indonesia telah menjalin kemitraan agama yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Replika Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi senilai $20 juta (Rp 285 miliar) saat ini sedang dibangun di kota kelahiran Presiden Widodo, Surakarta. Sheikh Mohamed menawarkan bangunan itu sebagai hadiah selama perjalanannya ke negara itu pada Juli 2019.
Para pemimpin diharapkan bertemu lagi pada 3 November di Abu Dhabi, dan Presiden Widodo juga akan ambil bagian dalam perayaan Hari Nasional Indonesia di Expo 2020 Dubai pada 4 November.