Rabu 03 Nov 2021 01:30 WIB

Negara-Negara Teluk Geliatkan Masjid Ramah Lingkungan

Negara-Negara Teluk mulai geliatkan kehadiran masjid ramah lingkungan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Masjid ramah lingkungan
Foto:

Sejauh ini lebih dari 890 masjid telah dimodifikasi menjadi lebih hemat energi, dan satu masjid ramah lingkungan yang dibangun sangat efisien, menjadi masjid energi-plus, yang berarti telah menciptakan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi. Mereka termasuk Jami'a al-Kutubiyya abad ke-12 yang bersejarah di Marrakesh, yang memiliki panel surya yang ditambahkan ke strukturnya pada tahun 2017.

Satu jam ke selatan Marrakech di desa kecil Tadmamet adalah masjid ramah lingkungan pertama di Maroko dengan panel tenaga surya fotovoltaik di atapnya. Dibangun pada tahun 2017, masjid ini sekarang menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi dan juga menyediakan listrik ke bagian lain desa yang berpenduduk 400 orang.

Negara ini mengimpor sekitar 90 persen energinya dari berbagai negara termasuk AS dan Arab Saudi, tetapi sedang berupaya untuk memproduksi 52 persen energinya menggunakan sumber terbarukan pada tahun 2030.

Mengingat lokasi negara Afrika Utara di dalam Sahara, dengan sinar matahari yang berlimpah, energi matahari menjadi sumber listrik yang semakin penting. Seperti Maroko, Yordania berharap dapat menggunakan iklim cerahnya untuk membantu mengarahkan energi terbarukan.

Masjid Abu Ghuweileh di lingkungan Tla al-Ali barat laut Amman adalah salah satu yang pertama menggunakan panel surya pada tahun 2018. Setahun kemudian sekitar 500 masjid menggunakan tenaga surya. Tujuannya adalah untuk memastikan sebagian besar masjid dan gereja di negara itu bergerak menuju metode konsumsi energi yang lebih berkelanjutan, dan merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050.

Pohon, tanaman, dan tanaman hijau membawa simbolisme yang signifikan dalam tradisi Islam, yang banyak ditampilkan dalam deskripsi surga. Dalam Alquran sendiri, surga digambarkan sebagai taman yang sungai-sungainya mengalir dan buah-buahnya yang abadi. Sepanjang sejarah Islam, berbagai raja dan penguasa telah berusaha untuk mempercantik istana mereka dengan taman dan masjid juga telah berusaha untuk memasukkan tanaman hijau ke dalam lingkungan mereka.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement