IHRAM.CO.ID, KABUL -- Negara Islam (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan rumah sakit militer terbesar di Afghanistan pada hari Selasa (2/11) kemarin. Sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 luka-luka akibat serangan di rumah sakit berkapasitas 400 orang itu.
Ledakan pertama dilaporkan menghancurkan pintu masuk Rumah Sakit Sardar Mohammad Daud Khan, diikuti serangan oleh sekelompok pria bersenjata. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, pasukan khusus Taliban telah menumbangkan seluruh pasukan bersenjata itu dalam sekitar 15 menit.
Serangan itu adalah yang terbaru di antara serangan dan pembunuhan yang berkembang sejak Taliban merebut kembali kekuasaan di negara itu pada Agustus, sekaligus setelah AS dan sekutunya menarik pasukan terakhir mereka dari negara itu.
Sebelumnya, Rumah sakit Sardar Daud Khan telah menjadi sasaran orang-orang bersenjata ISIS pada 2017 silam, menewaskan lebih dari 30 orang.
Misi PBB di Afghanistan (UNAMA), bersama dengan Pakistan dan beberapa negara lain, mengutuk serangan itu.
"Serangan yang menargetkan personel medis dan warga sipil yang mencari perawatan adalah pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," kata UNAMA dalam sebuah tweet.
Kementerian luar negeri Iran juga mengutuk serangan itu. Juru bicara Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran turut berduka atas setiap tindakan teror terhadap warga sipil dan bersimpati kepada keluarga para korban.