IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Di gurun gersang dan pegunungan Al-Ula di barat laut Arab Saudi, para arkeolog bekerja untuk menggali sisa-sisa kerajaan Dadan dan Lihyan yang kuno dan telah lama terlupakan.
Al-Ula adalah tujuan wisata unggulan sejak dibuka pada tahun 2019, dikenal terutama dengan makam megah Madain Saleh, sebuah kota berusia 2.000 tahun yang diukir di bebatuan oleh orang Nabatean, orang-orang Arab pra-Islam yang juga membangun Petra di tetangga Yordania.
Sebuah tim arkeolog Prancis dan Arab Saudi sekarang fokus pada penggalian lima situs terdekat yang terkait dengan peradaban Dadanite dan Lihyanite, kekuatan regional penting yang berkembang 2.000 tahun yang lalu.
"Ini adalah proyek yang benar-benar mencoba untuk membuka misteri peradaban ini,” kata Abdulrahman al-Sohaibani, yang memimpin misi arkeologi Dadan, dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (3/11).
Dadan mengungkap, dalam Perjanjian Lama, kerajaan Lihyanite adalah salah satu yang terbesar pada masanya, membentang dari Madinah di selatan hingga Aqaba di utara di Yordania modern.
Mencakup kira-kira 900 tahun hingga 100 Masehi, kerajaan-kerajaan itu mengendalikan rute perdagangan penting namun begitu sedikit informasi yang dapat diperoleh. Tim ini berharap dapat belajar lebih banyak tentang ritual ibadah, kehidupan sosial dan ekonomi mereka.
"Penggalian sebelumnya terbatas pada area cagar alam utama," kata Jerome Rohmer, seorang peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis.