Jumat 05 Nov 2021 00:27 WIB

Prancis Tolak Kampanye Dewan Eropa untuk Kebebasan Berhijab 

Kampanye tersebut dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Prancis.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Muslim Prancis serukan stop Islamofobia
Foto:

Namun kampanye itu dimanfaatkan oleh sejumlah oposisi sayap kanan yang berusaha bersaing dalam pesta pemilihan tahun depan. “Islam adalah musuh kebebasan. Kampanye ini adalah musuh kebenaran,” cuit komentator sayap kanan Eric Zemmour, yang belum mengumumkan pencalonannya namun telah diprediksikan akan bertarung melawan Macron. 

"Kampanye Dewan Eropa yang mempromosikan jilbab ini memalukan dan tidak senonoh pada saat jutaan wanita dengan berani melawan perbudakan ini," tambah pemimpin sayap kanan Marine Le Pen, saingan utama Macron dari jajak pendapat 2017. Valerie Pecresse, calon penantang Macron dari sayap kanan tradisional, mengatakan dia "terkejut" dengan kampanye tersebut dan menambahkan jilbab "bukan simbol kebebasan tetapi penyerahan."

Sementara, Pemerintah Macron diketahui telah mendesak Dewan Eropa menarik mundur kampanye tersebut. "Kami telah menghapus pesan-pesan tweet ini sementara kami merenungkan presentasi yang lebih baik dari proyek ini," kata juru bicara Dewan Eropa kepada Agence France-Presse (AFP).

 

"Twit-twit tersebut mencerminkan pernyataan yang dibuat oleh masing-masing peserta dalam salah satu lokakarya proyek, dan tidak mewakili pandangan Dewan Eropa atau Sekretaris Jenderalnya (Marija Pejcinovic Buric)," tambahnya. Meski begitu, dewan tidak mengkonfirmasi bahwa penarikan kampanye adalah akibat langsung dari tekanan Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement