IHRAM.CO.ID, GAZA -- Pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza dilaporkan berhenti beroperasi karena kehabisan bahan bakar, kata Otoritas Energi dan Sumber Daya Alam wilayah tersebut. Otoritas energi mengatakan gagalnya akses masuk bahan bakar Qatar, yang selama ini memasok pembangkit listrik, ke Gaza yang telah diblokade sejak 2 November membuat pembangkit listrik itu tidak memiliki pilihan lain selain menghentikan operasi.
"Pasokan bahan bakar Qatar ke pembangkit listrik Gaza telah berhenti sejak 2 November," kata otoritas dalam sebuah pernyataan yang dikutip di Memo, Ahad (7/11).
Otoritas itu juga menyerukan intervensi mendesak agar bahan bakar Qatar diizinkan masuk sehingga pembangkit listrik dapat tetap beroperasi. Ia juga mencatat bahwa penghentian operasi pembangkit listrik menandakan persentase defisit pasokan listrik akan mencapai sekitar 70 persen.
Selama beberapa tahun terakhir, Qatar telah memberikan hibah keuangan untuk membiayai pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik di Gaza. Menurut surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, hibah Qatar yang dialokasikan untuk bahan bakar pembangkit listrik adalah sekitar $10 juta (Rp 143 miliar) per bulan.