IHRAM.CO.ID,YOGYAKARTA--Person in Charge (PIC) seleksi online tenaga kesehatan haji (TKH) dari 20 provinsi tengah melakukan verifikasi dokumen calon TKH. Dari 20 PIC yang diundang, hanya PIC dari Papua Barat dan Maluku yang tidak hadir.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana meminta PIC di masing-masing provinsi untuk melihat kembali hasil seleksi online yang sudah berlangsung. Pada kegiatan ini, masing-masing PIC mengusulkan nama calon TKH kepada tim seleksi rekrutmen tenaga kesehatan haji dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan untuk menjadi tenang kesehatan haji pada operasional haji tahun 2022.
"Pada saat ini dilakukan proses desk, untuk menentukan petugas-petugas yang nantinya akan dicalonkan menjadi petugas kesehatan haji tahun depan," kata Budi saat memberikan arahan kepada peserta seleksi online dan desk hasil tenaga kesehatan haji Arab Saudi tahun 2022 di Yogyakarta, Selasa (9/11).
Budi mengingatkan, operasional haji tahun 2022 tidak lama lagi akan diselenggarakan. Untuk itu pemerintah di Pusat Kesehatan Haji harus sudah menyiapkan tenaga kesehatan haji yang siap ditugaskan melayani jamaah haji di Arab Saudi.
"Haji diperkirakan bulan Mei sudah berangkat. Dan Insya Allah mudah-mudahan pertanda alam bisa berangkat tahun 2022," ujarnya.
Budi mengingatkan semua pihak khususnya petugas kesehatan di masing-masing provinsi yang ikut seleksi mempersiapkan dirinya. Sehingga ketika tiba saatnya semua siap bekerja melayani jamaah.
"Jadi kita harus mempersiapkan dari sekarang kita harus prepare, sehingga pada saatnya pelayanan kesehatan bisa berjalan dengan optimal," katanya.
Budi mengajak petugas kesehatan yang ikut seleksi bulatkan tekad, luruskan niat agar dapat terpilih menjadi pelayannya tamu-tamu Allah SWT.
"Setuju ya, jadi kita siapkan dari awal petugas-petugasnya agar nanti banyak hal yang bisa mereka lakukan apabila nanti mereka terpilih menjadi petugas kesehatan Haji tahun 2022," katanya.
Pada kesempatan ini, Budi juga menegaskan bahwa seleksi online ini merupakan proses awal untuk menjaring para calon tenaga kesehatan yang akan ditugaskan tahun 2022. Namun, nilai dari hasil seleksi online tidak menentukan menjadi petugas yang disertakan dalam misi kesehatan haji tahun depan.
"Teman-teman mohon diperhatikan ini semua penting sekali. Hasil nilai seleksi online tidak serta merta menjadi penilaian utama," katanya.
Karena kata Budi, pada proses ini Pusat Kesehatan Haji, untuk mencari petugas yang siap ditugaskan melayani jamaah. Proses ini bukan mencari petugas yang pintar secara teori.
"Sepakat ya kita tidak mencari orang pintar tapi kita akan mencari partner kita akan mencari petugas yang ditugaskan oleh negara untuk menjadi petugas kesehatan haji tahun 2022," katanya.