Rabu 10 Nov 2021 01:34 WIB

Ijtima Ulama Ke-VII Bahas Permasalahan Strategis Kebangsan

Ijtima ulama tahun ini akan membahas permasalahan strategis kebangsaan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar memberikan sambutan pada acara Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (7/11). MUI menggelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII untuk membahas berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan dalam perspektif keagamaan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar memberikan sambutan pada acara Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (7/11). MUI menggelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII untuk membahas berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan dalam perspektif keagamaan. Republika/Putra M. Akbar

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII secara daring dan luring di Hotel Sultan Jakarta pada 9-11 November 2021. Ijtima ulama tahun ini akan membahas permasalahan strategis kebangsaan dalam perspektif keagamaan.

Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, menyampaikan, kegiatan ijtima ulama ini merupakan kegiatan permusyawaratan lembaga fatwa se-Indonesia yang diikuti komisi fatwa MUI, pimpinan lembaga fatwa ormas Islam tingkat pusat, dan pimpinan pondok pesantren serta pimpinan fakultas syariah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Baca Juga

"Forum ini ditujukan untuk kepentingan membahas berbagai permasalahan strategis kebangsan dalam perspektif keagamaan," kata Kiai Niam saat menyampaikan pidato pada pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII, Selasa (9/11).

Ia menyampaikan, Islam tidak bisa dipisahkan dari urusan umat dan bangsa. Karenanya para ulama memiliki tanggung jawab dalam memberikan arah bagi perbaikan bangsa secara terus menerus, seiring dengan peran dakwah yang berkelanjutan tanpa ada jeda walau sebentar saja.

Ketua Organizing Committee (OC) Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII ini mengatakan, ijtima ulama digelar secara rutin setiap tiga tahunan sebagai forum untuk diskusi dan penyatuan pandangan. Hasil-hasil pembahasan dalam forum ini diharapkan bisa menjadi konsensus ulama dan ormas Islam dalam menyikapi berbagai permaslahan kebangsan dan keumatan.

"Dari forum ini, diharapkan akan muncul semacam ijma ulama Indonesia terhadap masalah-masalah keagamaan kontemporer, baik terkait dengan masalah kebangsaan, masalah fikih kontemporer, maupun masalah hukum dan perundang-undanganan," ujar Kiai Niam.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement