Rabu 10 Nov 2021 12:40 WIB

Nabi Muhammad Memberi Kabar Baik untuk Orang Sakit

Semua yang terjadi pada orang mukmin adalah demi kebaikannya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad Memberi Kabar Baik untuk Orang Sakit
Foto: pxhere
Nabi Muhammad Memberi Kabar Baik untuk Orang Sakit

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketika seorang hamba diberikan sakit, itu merupakan cara Allah menghapus dosa-dosa hamba-Nya. Hal itu termasuk ketika suatu musibah datang, kematian orang yang dicintai, kehilangan kerabat, kesulitan ekonomi, kesusahan, kesulitan fisik, demam, segala jenis rasa sakit dan penderitaan lainnya.

"Dan bencana apa pun yang menimpa kamu itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)," (QS. Asy-Syura ayat 30).

Baca Juga

Dilansir di About Islam, Rabu (10/11), Nabi Muhammad mengunjungi beberapa pengikutnya yang tengah diberikan cobaan berupa sakit. Suatu ketika Nabi Muhammad mengunjungi orang sakit yang menderita demam, lalu beliau berkata bahwa demam tersebut merupakan azab yang diberikan Allah kepada hamba-Nya agar kelak tidak disiksa ketika di neraka.

"Inilah azab yang ditimpakan Allah agar kamu selamat dari azab kehidupan selanjutnya. jadi sebenarnya, itu adalah berkah tersembunyi," kata Nabi SAW.

Dan suatu ketika Nabi Muhammad mengunjungi seorang sahabat wanita, Ummu Sa'ib. Dia juga menderita demam dan berguling-guling.

Lalu Nabi Muhammad SAW bertanya apa masalahnya, dia berkata:

“Saya demam parah, semoga Allah mengutuknya!”

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jangan mengutuk demam, karena sesungguhnya itu mengampuni dosa seperti tungku menghilangkan kotoran dalam besi. (HR Muslim)

Dan dalam hadits lain Rasulullah mengumpamakan demam itu seperti pohon di musim gugur. Ketika menggoyangkan pohonnya maka semua daunnya akan rontok berguguran seperti halnya dosa-dosa yang Allah gugurkan karena hamba-Nya yang sabar.

Hal ini juga berlaku ketika suatu bencana datang. Sungguh beruntung bagi orang-orang mukmin yang mengetahui semua yang terjadi padanya adalah untuk kebaikannya.

"Jika sesuatu yang baik terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah, dan itu baik untuknya. Dan jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar, dan Allah membalasnya dengan kesabaran itu." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement