Dabashi mengatakan, pada 1984, David Lynch membuat versi film dari novel tersebut yang membuat para kritikus kecewa. Tetapi adaptasi pada 2021 oleh Denis Villeneuve telah menerima banyak pujian dari hampir semua orang. Namun beberapa kritikus film Arab dan Muslim menganggap film Dune salah menggambarkan mereka, dan pada intinya memiliki fantasi penyelamat kulit putih.
"Bagi orang Arab dan Muslim untuk mengejar film-film ini dan bertanya mengapa Anda salah menggambarkan kami, atau mengapa Anda meminjam dari Islam tanpa pengakuan apa pun, atau mengapa Anda memilih aktor kulit putih sebagai pemeran utama daripada generasi pertama India, Pakistan, atau 'Muhammad' Mesir," kata Dabashi.
Sutradara dalam film ini menggaet aktor muda Timothee Chalamet sebagai pemeran utama. Film ini juga turut dimeriahkan dengan kehadiran Oscaar Isaac, Rebecca Ferguson, Jason Momoa, Zendaya, hingga Josh Brolin.
"'Arab' bukanlah orang sungguhan dalam karya fiksi ini. Arrakis di Dune bukanlah orang Irak di tanah air mereka. Mereka adalah figuratif, metaforis dan metonimik. Mereka adalah sinekdoke belaka untuk historiografi sastra Orientalisme Amerika. Mereka adalah kiasan, maket yang ada untuk narator kulit putih untuk menceritakan kisah kemenangannya," kata Dabashi.