IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Selama beberapa dekade, umat Islam lelah menanggapi stereotip negatif dalan film dan acara televisi. Mereka terus membenarkan stereotip tersebut kepada publik. Dalam mengambil langkah untuk mengakhiri ini, proyek baru diluncurkan untuk mempromosikan pencantuman Muslim dalam pembuatan film oleh kelompok advokasi Muslim Pillars Fund.
Kelompok itu bekerja sama dengan The Walt Disney Company. Diumumkan pada Selasa, data base artis Muslim Pilar akan mencakup profil untuk aktor, sutradara, sinematografer, teknisi suara, dan profesional lain yang bekerja di industri film Amerika Serikat.
Sutradara, produser, dan eksekutif casting dapat mencari melalui profil di jaringan dan mengundang artis yang ingin diajak berkolaborasi. “Muslim di seluruh negeri akan dapat memilih dan menunjukkan bakat mereka,” kata Pendiri Pillars Kashif Shaikh. Disney mendukung pembuatan data base dengan dana 20 ribu dolar Amerika.
Dilansir About Islam, Jumat (12/11), langkah ini mengikuti studi penelitian sebelumnya yang dilakukan USC Annenberg Inclusion Initiative yang berjudul Missing & Maligned: The Reality of Muslims in Popular Global Movies. Mereka menemukan adanya kelangkaan Muslim yang digambar dalam film populer dan sering kali karakter Muslim mendapat stereotip yang berbahaya.
Peneliti USC memeriksa 200 film populer dari AS, Inggris, Australia, dan Selandia Baru dari tahun 2017 hingga 2019. Mereka menemukan hanya enam yang memiliki seorang Muslim sebagai pemeran utama dan hanya satu yang perempuan. Dari hampir 9.000 bagian yang berbicara, kurang dari dua persen adalah Muslim.
Awal tahun ini, Pillars Fund meluncurkan Pillars Artist Fellowship. Program ini mendapatkan hibah 25 ribu dolar Amerika dalam bentuk uang tunai tanpa batas bersama dengan bimbingan dari selebriti seperti Riz Ahmed, Hasan Minhaj, Mahershala Ali dan Nida Manzoor.
“Komunitas kami sebagian besar telah hilang dari belakang dan di depan layar selama beberapa dekade. Ini tidak hanya menyebabkan kesalahan representasi yang mengerikan tentang Muslim, tetapi ada seluruh demografis seniman berbakat yang kurang dimanfaatkan,” ujar Shaikh.
Shaikh menyebut pihaknya berterima kasih kepada Disney karena telah bekerja sama dalam sumber daya yang penting. “Kami membuatnya lebih mudah dari sebelumnya untuk menemukan profesional Muslim yang bisa bekerja pada proyek film atau televisi,” tambahnya.