Jumat 12 Nov 2021 19:19 WIB

Siapakah Sosok Orang Jahil yang Disebut dalam Alquran?

Alquran dalam Surah Al-A'raf ayat 199 menyebut sosok jahil.

Rep: Umar Mukhtar, Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

IHRAM.CO.ID, Oleh: Umar Mukhtar,  Fuji Eka Permana

JAKARTA -- Alquran dalam Surah Al-A'raf ayat 199 menyinggung soal bagaimana menghadapi orang bodoh. Siapakah sosok yang disebut orang-orang bodoh (al-jahil) tersebut?

Baca Juga

Cendikiawan Muslim, Dr Yusuf Al-Qaradawi dalam laman alarab.qa menjelaskan,  orang bodoh adalah seseorang yang gemar mengganggu orang lain dengan ucapannya yang menghina, mengejek, dan memfitnah. Orang-orang bodoh semacam ini tidak perlu ditanggapi atau dipedulikan. Jangan biarkan mereka mengisi ruang kehidupan dan pikiran kita.

"Dunia terlalu mudah untuk diduduki dengan menanggapi hal-hal semacam itu. Hidup ini terlalu singkat untuk disia-siakan jika menangani orang bodoh. Misalnya membalas keburukan dengan keburukan, atau hal-hal lain yang sejenis,"katanya.

Al-Qaradawi mengungkap, orang bodoh bukan berarti orang yang tidak berpendidikan. Orang yang bergelar doktor pun bisa menjadi orang bodoh. Karena, kebodohan tidak berkaitan dengan ijazah. Kebodohan erat kaitannya dengan akhlak.

"Jika seseorang menuruti hawa nafsunya dan tidak bisa mengendalikan pikirannya yang kemudian terejawantahkan ke dalam perilaku yang buruk, maka dialah orang bodoh, meski sudah mengantongi banyak ijazah,"kata dia.

Diungkapnya, Alquran sendiri telah menunjukkan siapa orang bodoh itu. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana." (QS An-Nisa ayat 17)

Karena itu, orang yang bodoh adalah orang yang tidak taat dalam menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Selama dia melakukan maksiat, maka ia bodoh. Kebodohan tentang akhirat, dan kebodohan tentang surga dan neraka, membuatnya jatuh ke dalam maksiat.

Allah SWT berfirman, "Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya kemudian mereka bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS An-Nahl ayat 119)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement