Pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan bahwa kerajaan telah mengeluarkan persetujuan untuk memberikan kewarganegaraan kepada sejumlah spesialis terkemuka dari berbagai bidang. Langkah ini mengikuti dekrit kerajaan yang telah membuka pintu bagi naturalisasi para ahli dari bidang hukum, medis, ilmiah, budaya, olahraga, dan teknis untuk membantu mengembangkan negara dan memberi manfaat bagi masyarakat di negara Timur Tengah.
Langkah tersebut sejalan dengan tujuan dari Visi Saudi 2030, termasuk mendorong orang-orang berbakat untuk pindah ke Kerajaan, melokalisasi investasi asing, dan menciptakan lingkungan sosial dan investasi yang sesuai. Selain Yaghi, diantara mereka yang diberikan kewarganegaraan adalah Mukhtar Alam, kepala kaligrafer sampul Ka'bah Suci di Mekah, kemudian ada sejarawan terkemuka Amin Seido dan Abdul Karim Al-Sammak, serta peneliti terkenal Mohammed Al-Baqai dan sutradara teater terkenal Samaan Al-Ani.
Pada 2019, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka berencana untuk membuka pintu naturalisasi untuk ilmuwan, inovator, dan profesional budaya terkemuka yang memenuhi kriteria yang diperlukan. Langkah ini bertujuan untuk memungkinkan para ahli dan investor untuk membangun akar yang lebih dalam di Kerajaan.
“Arab Saudi bertujuan untuk menarik para ilmuwan, intelektual, dan inovator dari seluruh dunia untuk memungkinkan Kerajaan menjadi pusat beragam yang akan dibanggakan dunia Arab,” ujar pernyataan Saudi Project, sebuah platform pemerintah melalui jejaring sosial Twitter pada saat itu.
Pemerintah Arab Saudi berfokus pada profesional yang bekerja di bidang tertentu, termasuk juga mencakup beberapa ekspatriat dan suku yang berbasis di negara tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
