Rabu 17 Nov 2021 19:11 WIB

Pencemaran Udara di New Delhi Memburuk

Mahkamah Agung India menyarankan untuk memberlakukan penguncian di Delhi.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
 Kendaraan bergerak saat kota diselimuti kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, saat kualitas udara Delhi mencapai kategori
Foto: EPA-EFE/HARISH TYAGI
Kendaraan bergerak saat kota diselimuti kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, saat kualitas udara Delhi mencapai kategori

IHRAM.CO.ID, Oleh: Rizky Jaramaya

JAKARTA – Pada Sabtu (13/11), Mahkamah Agung India menyarankan untuk memberlakukan penguncian di Delhi untuk memerangi krisis kualitas udara. Pemerintah sedang mempertimbangkan penguncian atau lockdown akibat tingkat polusi yang semakin memburuk.

Baca Juga

Otoritas di New Delhi telah mengumumkan penutupan sekolah selama satu minggu.“Sekolah akan ditutup sehingga anak-anak tidak perlu menghirup udara yang tercemar,” kata Kepala Menteri Arvind Kejriwal, dilansir Aljazeraa, Senin (15/11).

Kejriwal menambahkan, kegiatan konstruksi juga dihentikan selama empat hari. Sementara pegawai di kantor pemerintah diminta untuk bekerja dari rumah. Sedangkan karyawan di sektor bisnis dan swasta juga disarankan untuk bekerja dari rumah.

photo
Tanaman yang membantu membersihkan udara. - (Republika.co.id)

New Delhi merupakan salah satu kota yang paling tercemar di dunia. Kota tersebut memiliki tingkat polusi yang berbahaya dari emisi pabrik dan kendaraan, termasuk asap dari kebakaran pertanian.

Pada Sabtu (13/11), Mahkamah Agung menyarankan untuk memberlakukan penguncian di Delhi untuk memerangi krisis kualitas udara.  Kejriwal mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan saran untuk memberlakukan lockdown, setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan.

“Penguncian akibar polusi belum pernah terjadi sebelumnya. Ini akan menjadi langkah yang ekstrim,” kata Kejriwal.

Dewan Pengendalian Polusi Pusat menyarankan pihak berwenang untuk mempersiapkan sejuah langkah di bawah kategori darurat. Dewan Pengendalian Polusi mengatakan, kualitas udara yang buruk kemungkinan akan berlangsung hingga 18 November.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement