Dalam sebuah hadits dijelaskan:  

قَالَ ابْنُ مَسْعُوْدٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ اَلْمَاعُوْنَ هُوَالْفَأْسُ وَالدَّلْوُ وَالْقِدْرُ وَأَشْبَاهُ ذَلِكَ .وَهِىَ رِوَايَةٌ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ .وَيَدُلُّ عَلَيْهِ مَارُوِىَ عَنْهُ قَالَ: كُنَّانَعُدُّالْمَاعُوْنَ عَلَى عَهْدِرَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَارِيَةَ الدَّالْوِوَالْقِدْرِ. 

Ibnu Mas’ud berkata, Al Maauun (barang pinjaman) ialah cangkul, ember, periuk dan sebangsanya.” Ini adalah riwayat dari Ibnu Abbas dan menunjukkan apa yang telah diriwayatkannya, dia berkata, “Kami mengira, makna lafadz “Al Maauun’ pada masa Rasulullah Saw. adalah meminjamkan timba dan periuk.” (HR. Abu Dawud).

Maka berbahagialah orang-orang yang dipilih oleh Allah memiliki kemampuan untuk menolong orang-orang lain. Maka mereka itu adalah orang-orang yang terhindar dari siksaan Allah. 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِنَّ لِلَّهِ خَلْقًاخَلَقَهُمْ لِحَوَائِجِ النَّاسِ يَفْرَغُ النَّاسُ اِلَيْهِمْ فِى حَوَائِجِهِمْ اُلَئِكَ الْاَمِنُوْنَ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah  memiliki hamba yang diciptakan hamba itu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia meluangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka itulah orang-orang yang aman dari siksa Allah.” (HR. Thabarani)

Ikuti Whatsapp Channel Republika