Sabtu 20 Nov 2021 05:20 WIB

Olimpiade Agama dan Sains PTKI ke-1 Digelar di Aceh

Olimpiade Agama, Sains dan (OASE) Mahasiswa PTKI ke-1 dibuka secara resmi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa / Ilustrasi
Foto: Dok UIN Ar-Raniry
Mahasiswa / Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Suyitno, membuka secara resmi Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) Mahasiswa PTKI ke-1. Dalam kegiatan OASE tersebut, Suyitno mengingatkan ilmu dunia dan akhirat harus dikuasai sebagai modal hidup.

Suyitno menjelaskan, para mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) sejatinya sudah memiliki bekal atau modal awal ilmu eksakta atau duniawi. Mereka diharapkan mampu bersaing dengan para mahasiswa lain dari perguruan tinggi umum lainnya.

Baca Juga

"PTKI sudah memiliki modal awal, pertama ilmu duniawi, PTKI mampu menyeimbangi perguruan tinggi umum," kata Suyitno melalui pesan tertulis kepada Republika, Jumat (19/11).

Ia mengatakan, PTKI sedari dahulu mengedepankan ilmu-ilmu masa depan, alias ilmu yang bertendensi ke akhirat. Hal ini tentu menjadi nilai plus dalam diri mahasiswa tersebut.

"Ini potensi yang luar biasa, keduanya hanya bisa didapatkan di PTKI kita. Pilihlah PTKI maka anda semua akan mendapat keduanya," ujarnya.

Ia mengungkapkan alasan OASE ke-1 dipusatkan di UIN Ar-Raniry Aceh karena Aceh bukan saja dikenal sebagai serambi Makah, tetapi sebagai serambinya ilmu pengetahuan.

Menurutnya, ulama-ulama besar beserta cendekianya lahir dan menyebarkan ilmunya di Aceh. Tokoh-tokoh besar dari berbagai bidang keilmuan lahir di tanah Aceh, ini salah satu alasan OASE ke-1 ditempatkan di Aceh, agar Aceh menjadi kiblat ilmu pengetahuan.

Suyitno berharap, OASE ke-1 yang merupakan kegiatan nasional kedua setelah PWN di UIN Raden Fatah Palembang ini selalu menjaga dan tidak lengah terkadap protokol kesehatan. “Ini merupakan gelaran nasional PTKI kedua setelah PWN di Palembang lalu, saya harap seluruh peserta tidak lengah untuk terus menjaga protokol kesehatan," ujarnya.

Mewakili Gubernur Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, Ali Daar, menyampaikan, menjadi sebuah kebanggan, Aceh mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah OASE ke-1. Gelaran ini sangat layak untuk didukung bersama sebagai wujud menciptakan cendekia muda yang terpacu untuk tampil dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan ilmu agama.

"Kalau kita mampu menguasai pengetahuan yang baik niscaya kita akan mampu menciptakan inovasi yang unggul dalam menjawab berbagai tantangan zaman, selamat dan sukses OASE ke-1 PTKI se-Indonesia," kata Ali.

Rektor UIN Ar-Raniry Aceh, Warul Walidin, mengatakan, dengan OASE ini disamping sebagai ajang silaturahmi nasional diharapkan mampu untuk memacu dan mendorong para PTKI dan khususnya para dosen untuk memotivasi mahasiswanya dalam meningkatkan kompetensi di bidang agama, sains dan riset serta kemampuan inovatif lainnya.

"Segenap civitas akademika UIN Ar-Raniry Aceh mengucapkan terimakasih atas amanah perdana dan terhormat kepada UIN Ar-Raniry sebagai tuan rumah OASE perdana, ini sebagai wujud kepercayaan dan peneguahan bahwa Acah dijadikan pusat keagamaan dan keilmuan di Indonesia," kata Walidin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement