IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, sektor usaha haji umroh miliki peran memulihkan ekonomi pasca pandemi. Untuk itu semua pihak harus bekerja keras agar bagaimana umroh bisa dibuka kembali oleh Pemerintah Arab Saudi.
"Kalau ini kita bisa dorong mulai membuka umroh apa lagi nanti haji ini multiplier effectnya akan luar biasa," kata Susiwijono Moegiarso setelah menerima kunjungan Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umroh (Forum SATHU) beberapa hari lalu.
Indonesia kata dia merupakan negara pengirim jamaah umroh terbesar. Setiap tahunnya ada sekitar 1 juta jamaah umroh berangkat ke Arab Saudi.
"Mungkin kalau kita mau hitung itu kalau nanti dengan umroh setahun sekitar satu jutaan," katanya.
Jadi kata dia, jika umroh dibuka bisa memulihkan kembali perekonomian yang manfaatnya tidak hanya diterima oleh pemilik travel Umroh dan Haji, tetapi dapat memberikan manfaat kepada sektor yang lain. Terutama transportasi udara dalam hal ini maskapai Garuda.
"Bayangkan misalkan itu terjadi bukan hanya di perusahaan travel dari transportasinya mungkin temen-temen Garuda akan ketutup sampai sekian triliun," katanya.
Selain itu, usaha umroh dan haji khusus juga dapat memberikan manfaat kepada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Maka dari itu semua harus memiliki keyakinan usaha umroh haji ini dapat memulihkan ekonomi.
"Belum lagi nanti sampai ke umkm yang membuatkan perlengkapan haji dan umroh. Artinya kita harus melihat dari sisi apa ekonomi efeknya akan jauh," katanya.
Sudah saatnya semua yang berkepentingan dengan umroh dan haji harus dapat meyakinkan kepada Pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia siap melaksanakan umroh di masa pandemi.
"Karena ini sangat tepat waktunya pemerintah saudi sudah membuka ruang diplomatik," katanya.