Selasa 23 Nov 2021 01:21 WIB

Pertolongan untuk Hamba-Hamba yang Beriman

Allah-lah sebaik-baik penolong.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Takwa/taqwa
Foto:

Hasan Al-Bashri berkata, "Sejak Yusuf dan Yaqub berpisah, selama delapan puluh tahun Nabi Yaqub dirundung kesedihan yang sangat mendalam dan air matanya pun selalu membasahi kedua pipinya."

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berkenan mengembalikan Yusuf Alaihissallam kepada ayahnya, Yaqub Alaihissallam. Setelah sekian lama mereka berpisah. Allah lah sebaikbaik penolong, dan Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

Begitu pula dengan kisah Nabi Musa Alaihissallam dan Khidir. Keduanya mendatangi sebuah perkampungan dan meminta makanan kepada penduduk kampung tersebut. Namun ternyata mereka enggan untuk menjamu keduanya.

Setelah itu mereka menemukan sebuah dinding rumah yang sudah hampir roboh. Dengan serta merta Khidir menegakkannya kembali. Kemudian Khidir memberikan penjelasan kepada Musa Alaihissallam alasan dibalik perbuatannya tadi. 

 وَأَمَّا ٱلْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَٰمَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِى ٱلْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُۥ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَٰلِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَآ أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ...

"Dinding rumah itu adalah milik dua orang anak yatim yang ada di kota tersebut, dan di bawahnya terdapat harta benda terpendam bagi mereka berdua, sedang ayah mereka adalah orang yang shalih. Maka Tuhanmu ingin agar mereka mencapai usia dewasa dan mengeluarkan harta tersebut sebagai sebuah rahmat dari Tuhanmu..." (QS. Al-Kahfi ayat 82). 

Lihatlah, keshalihan ayah dari kedua anak yatim tersebut merupakan sebab dan alasan mengapa Allah Subhanahu wa Ta'ala sampai menjaga dan memelihara keturunan mereka setelah ia wafat. 

Allah lah sebaik-baik penolong, dan Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement