Penting bagi seorang Muslim untuk menjaga amanat. Terlebih ketika menjalin kesepakatan dengan non Muslim. Ketika seorang Muslim itu dapat menjaga amanat, maka bisa jadi itu yang menjadi sebab non Muslim untuk memeluk Islam karena prinsip orang-orang Muslim yang menjaga amanat.
Karena itu Rasulullah sering sekali berpesan kepada para sahabat untuk menjaga amanat.
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: مَاخَطَبَنَارَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا قَالَ: لَا اِيْمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَادِيْنَ لِمَنْ لَا عَهْدَلَهُ.
Anas Radiyallahu Anhu berkata: “Tidaklah berkhotbah Rasulullah kepada kami kecuali beliau bersabda: "Tidak ada keimanan sama sekali bagi orang yang tidak ada sifat amanat baginya. Dan tidak ada agama sama sekali bagi orang yang tidak dapat memegang janjinya," (HR. Ahmad, Bazzar dan Thabarani).
Dan pada hadits lain dijelaskan:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ عَلَامَةِ حُلُوْلِ الدَّمَارِ بِأَمَّتِى أَنْ تَصِيْرَ الْاَمَانَةَ مَغْنَمًاوَالزَّكَاةَ مَغْرَمًاوَأَنْ يَخْرُجَ الرَّجُلُ مِنْ رُعَاعِ النَّاسِ فَيَقُوْمُ لَهُ أَشْرَافُهُمْ.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Diantara tanda turunnya kehancuran bagi umatku jika amanat jadi kesempatan meraup keuntungan dan zakat menjadi sesuatu yang merugikan. Dan akan keluar orang dari rakyat jelata kemudian orang-orang yang mulia berdiri menghormati kepadanya. (Kasyful Ghummah, hlm. 23, jilid 1)