IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam ajaran Islam terdapat tiga kota yang dimuliakan yakni,Makkah al-Mukarramah, Madinah al- Munawwarah, dan al-Quds. Semua kota tersebut berpusat pada masjid-masjid suci.
Al-Quds merupakan rumah bagi Masjid al Aqsha. Inilah masjid kedua yang mula-mula dibangun di bumi, seperti dinyatakan dalam sebuah hadis riwayat Abu Dzar. Sahabat tersebut pernah bertanya kepada Nabi SAW, "Ya Rasulullah, masjid apa yang pertama kali dibangun di muka bumi? Beliau menjawab, Masjid al-Haram. Kemudian apa? tanya Abu Dzar lagi. Masjid al-Aqsha, jelas Nabi SAW. Berapa jarak waktu di antara keduanya? Empat puluh tahun."(HR Bukhari-Muslim).
Dalam sejarah Islam, kedudukan al-Aqsha begitu berarti. Inilah kiblat pertama bagi umat Rasu lullah SAW dalam shalat. Sebelum berhijrah, Na bi SAW dan para pengikutnya melaksanakan sha lat dengan menghadap ke arah sana. Ketika perintah shalat lima waktu turun, mereka tetap berkiblat ke masjid di Kota al-Quds itu selama 17 bulan hingga turunnya surah al-Baqarah ayat 144. Firman Allah Ta'ala tersebut memuat perintah agar kiblat berpindah ke Ka'bah.
Al-Aqsha pun menjadi salah satu tujuan Nabi SAW tatkala melakukan Isra dan Mi'raj, yakni pada ta hun ke-11 kenabian atau kira-kira setahun sebelum hijrah. Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjid al-Haram ke Masjid al- Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihat kan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebe saran) Kami. (QS al-Isra: 1).
Dari Makkah, Rasulullah SAW menaiki al-Buraq dengan diiringi Malaikat Jibril, ke al-Quds. Selan jutnya, dari Masjid al-Aqsha beliau naik ke Si dratul Muntaha untuk menyaksikan berbagai ke kuasaan Allah dan menerima perintah shalat lima waktu. Dari langit ketujuh, beliau kembali lagi ke Makkah. Semua perjalanan itu ditempuhnya, se ca ra jasmani sekaligus rohani, hanya dalam satu ma lam.