IHRAM.CO.ID, Oleh: Rossi Handayani
SOKOLKA -- Komunitas Muslim di desa perbatasan Polandia, Bohoniki, menyiapkan lokasi pemakaman bagi para migran yang meninggal saat mencoba menyeberangi perbatasan. Mereka juga membantu membawa makanan dan pakaian kepada mereka yang membuthkan.
Dilansir dari laman the National News pada Senin (29/11), saat menyerahkan bantuan, komunitas Muslim terpaksa melakukannya secara sembunyi-sembunyi, hal ini dilakukan guna menghindari razia petugas.
"Bagaimanapun, kami adalah pengungsi," kata Eugenia Radkiewicz, yang menyapa pengunjung di masjid.
Bohoniki memiliki salah satu dari dua masjid yang selamat dari perang, penindasan, dan perubahan rezim di Polandia timur selama abad ke-20. Wilayah ini merupakan benteng dari salah satu komunitas Muslim tertua di Eropa.
Desa itu disumbangkan oleh raja Polandia yang berterima kasih lebih dari 300 tahun yang lalu atas bantuan yang diberikan oleh prajurit Tatar dari Krimea dalam mempertahankan perbatasan Timurnya. Mantan presiden Polandia, Bronislaw Komorowski mengatakan, darah mereka yang tertumpah dalam pertempuran membantu membentuk fondasi Republik Polandia modern.
Tentara Polandia ditempatkan hanya satu kilometer di luar desa. Tentara berada di persimpangan jalan, di mana para migran yang melarikan diri ke Eropa barat bisa datang.