Rabu 01 Dec 2021 05:35 WIB

Ketakutan Warga Afghanistan Hadapi Musim Dingin dalam Gelap

Saat ini terjadi pemadaman listrik selama 6-10 jam setiap hari di Kabul

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Malam hari di Kabul, Afghanistan
Foto:

Pada 15 Agustus tahun ini, Taliban mengambil alih Afghanistan dan donor internasional utama, termasuk Bank Dunia dan USAID dan menarik dana mereka dari Afghanistan. Pemerintah saat ini sedang mencoba untuk mendorong beberapa negara untuk berinvestasi dalam produksi listrik domestik Afghanistan. “Kami sedang berbicara dengan beberapa negara. Satu negara tertarik pada batu bara untuk menghasilkan energi di dalam negeri,” ucap dia.

Sudah lebih dari tiga bulan DABS gagal membayar utang listrik ke negara tetangga. Padahal pembayaran seharusnya dilakukan setiap bulan. Jika Taliban tidak dapat membayar utang, aka nada penangguhan pasokan listrik.

Ahli Energi Afghanistan dan Analis Kebijakan Mohsin Amin mengatakan DABS saat ini tidak memiliki kemampuan untuk membayar utang sekaligus karena pengumpulan pendapatan domestik rendah dan adanya pemberhentian bantuan.

Para pejabat Taliban mengatakan mereka memiliki rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk meningkatkan sektor energi. “Imarah Islam Afghanistan dan kepemimpinan DABS sedang berbicara dengan beberapa negara tentang investasi energi angin dan batu bara untuk menghasilkan listrik,” kata pembicara DABS.

Sayangnya, bagi warga sipil, musim dingin akan menjadi momen tersulit yang akan mereka hadapi. Terlebih, kelaparan yang sampai sekarang belum terselesaikan. “Saya khawatir jika anak dan istri saya sakit di musim dingin, saya takut tidak mampu membeli obat untuk mereka,” kata Zabihullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement