IHRAM.CO.ID, BOGOR -- Kasubdit Bina Masyarakat Direktorat Deradikalisasi BNPT, Kolonel (Sus) Solihuddin Nasution berharap para dai menjadi corong untuk menyampaikan materi keindonesiaan di tengah-tengah masyarakat. Dia pun berpesan agar para dai memberikan pengetahuan tentang moderasi beragama dalam setiap khutbah dan ceramahnya.
"Kita sangat mengharapkan para dai ini menjadi corong dari negara untuk menyampaikan tentang keindonesiaan, tentang Islam wasathiyah," ujarnya usai menjadi pembicara dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Penceramah Agama Islam Angkatan III di Bogor, Selasa (30/11).
Selain itu, menurut Solihuddin, para dai juga harus memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa Indonesia tidak mungkin menjadi negara agama. "Tapi di Idnonesia ini merupakan suatu negara yang menjamin orang untuk memeluk agamanya secara baik dan benar," ucapnya
Di acara yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Cholil Nafis mengatakan, para dai muda harus memastikan keilmuannya dengan belajar kepada ulama, khususnya para dai muda. Setelah memiliki keilmuan yang cukup, baru lah dai bisa menyampaikan ajaran Islam yang bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat.
"Kemudian kita juga bisa maksimalkan media sosial, baik dalam rangka penyebarannya maupun dalam pengembangan bisnisnya. Jadi tidak ada salahnya ketika kita sambil ceramah sambil punya bisnis. Tidak ada salahnya. Jadi jangan dikotomis. Yang tidak boleh itu adalah membisniskan agama," kata Kiai Cholil.