Selasa 30 Nov 2021 21:45 WIB

Pertempuran Manzikert, Jejak Gemilang Alp Arslan

Perang Manzikert mungkin tidak akan terjadi kalau pihak Romawi Timur mengusik Seljuk

Peta Kusultanan Seljuk yang luar. Wilayhnya terbentang utara Yunani hingga kepulauan Aegean timur, setengah dari Bulgaria, Siprus, sebagian besar Armenia dan sebagian besar wilayah Georgia, Irak dan Suriah.
Foto:

Tidak ada gunanya menyesal. Kini, pilihan satu-satunya ialah maju. Guru Alp Arslan, Abu Nashr Muhammad bin Abdul Malik al-Bukhari al-Hanafi, menyampaikan nasihat penenang hati.

"Sungguh, Anda berjihad untuk membela agama Allah. Dan Dia telah berjanji menolong agama-Nya dan akan memenangkan agama-Nya. Semoga Allah memenangkan pasukan Islam dalam pertempuran ini dengan perantaraanmu," kata ahli fikih itu.

Saat shalat Jumat, Alp Arslan bermunajat sambil menangis. Begitu pula dengan seluruh pasukannya. Mereka dengan setulus hati berupaya mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

Pertanda baik mulai bermunculan. Sebelum pertempuran pecah, sekira 25 ribu orang tentara bayaran membelot dari kubu Romanus. Orang-orang Turki itu memilih berada di pihak Seljuk dan berperang bersama Muslimin. Meskipun begitu, pasukan Alp Arslan belum sebanding dengan jumlah tentara Bizantium yang mencapai 200 ribu prajurit.

Pada 26 Agustus 1071, pasukan Romawi mulai bergerak. Alp Arslan pun mengerahkan pasukannya dengan formasi berbentuk bulan sabit. Lini tengah Bizantium terus merangsek maju, menangkis nyaris semua anak panah yang dihujankan kepada mereka.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement